Beranda | Artikel
Zuhudlah, Niscaya Dicintai Allah dan Manusia
2 hari lalu

DAFTAR ISI

  1. Zuhud Sunni, Zuhud Shufi
  2. Zuhud Yang Banyak Disalah Fahami
  3. Zuhudlah, Niscaya Engkau Dicintai Allah Dan Dicintai Manusia
  4. Wasiat Nabi Untuk Menuntut Ilmu, Membersihkan Hati dan Zuhud

Sifat Wara’

  1. Ujian Duniawi
  2. Membuang Waktu
  3. Seharusnya Kita Selalu Menangis
  4. Tujuh Belas Penghibur Duka

Zuhud terhadap sesuatu maknanya berpaling darinya karena menganggapnya remeh, tidak bernilai, atau tidak meminatinya. Para generasi Salaf dan generasi sesudah mereka banyak berbicara tentang makna zuhud terhadap dunia dengan redaksi yang beragam.

Abu Muslim al-Khaulâni rahimahullah berkata, “Zuhud terhadap dunia tidak dengan mengharamkan yang halal dan menyia-nyiakan harta. Nnamun zuhud terhadap dunia ialah engkau lebih yakin kepada apa yang ada di tangan Allah Azza wa Jalla daripada apa yang ada di tanganmu, dan jika engkau diuji dengan musibah maka engkau lebih senang dengan pahalanya hingga engkau berharap seandainya musibah tersebut tetap terjadi padamu.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan bahwa zuhud yang sesuai dengan syari’at adalah seseorang meninggalkan segala yang tidak bermanfaat di akhiratnya dan hatinya yakin serta percaya terhadap apa yang ada di sisi Allah Azza wa Jalla.

Jadi, zuhud ditafsirkan dengan tiga hal yang semuanya merupakan perbuatan hati. Oleh karena itu, Abu Sulaiman rahimahullah mengatakan, “Janganlah engkau bersaksi untuk seseorang bahwa ia orang zuhud karena zuhud itu letaknya di hati.”


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/133029-zuhudlah-niscaya-dicintai-allah-dan-manusia.html